Jumat, 13 Maret 2009

TAFSIR SURAT AL-MAIDAH (5) AYAT 54

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

A. Munasabah
Kaitan antar-ayat ini dengan ayat-ayat sebelumnya (ayat 51-53) adalah tentang adanya orang yang beriman menjadikan orang Nasrani dan Yahudi sebagai wali (pemimpin, pelindung, sahabat dekat, atau orang kepercayaan). Kemudian ditegaskan bahwa barang siapa melakukan hal itu, maka ia termasuk golongan mereka. Setelah itu, akan terlihatlah orang-orang nifaq (munafiq) yang mendekati Yahudi dan Nasrani meminta perlindungan kepada mereka. Orang-orang yang seperti itu akan dihapus seluruh amalnya dan menjadi sia-sia segala sesuatu yang mereka lakukan.
Dalam ayat ini (ayat 54) digambarkan bahwa kejadian yang lebih parah akan terjadi yaitu murtadnya orang-orang Islam. dari empat ayat ini dapat disimpulkan bahwa sebelum seseorang murtad (keluar dari Islam), pertama akan diawali oleh menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali, kemudian pada tahap kedua adanya ketakutan datangnya bencana sehingga meminta perlindungan kepada mereka (Yahudi dan Nasrani), barulah pada tahap ketiga terjadilah peristiwa murtad.

B. Kandungan Ayat
Khitab atau tujuan ayat ini adalah peringatan dan ancaman: “Wahai sebagaian orang-orang yang beriman barang siapa yang keluar dari agama yang haq (Islam) dan menggantinya dengan agama lain serta kembali kepada kekufuran sesudah iman.” Sekaligus pula, dalam ayat ini terkandung informasi tentang peristiwa (banyaknya orang murtad) yang akan terjadi pada masa yang akan datang (ikhbar al-ghaib qabla wuqu-‘ihi).
Ibnu Jarir dan Qatadah mengatakan bahwa Allah Swt. menurunkan ayat ini karena Dia mengetahui akan banyaknya orang yang murtad terutama setelah Nabi Saw. wafat. Kategori murtad yang pertama muncul sesudah Nabi Saw wafat (pada masa Abu Bakar al-Sidiq) adalah orang-orang yang mengatakan: “kami shalat tapi kami tidak mau membayar zakat karena Allah tidak dapat merampas harta kami”

Inilah jawaban Allah, bahwa Dia akan mendatangkan satu kaum yang Ia mencintai mereka dan mereka pun mencintai Allah. Huruf fa pada kata fa saufa adalah jawab syarat yang bermakna jika terjadi orang-orang yang beriman murtad dari agama Allah, maka Allah akan mendatangkan kaum yang Ia cintai dan mereka pun mencintai Allah Swt. Inilah karakteristik pertama dari mukmin yang sempurna (al-mukmin al-kamil) yaitu mereka yang dicintai Allah karena mereka mencintai Allah Swt. Oleh karena itu, mukmin yang sempurna adalah mukmin yang memiliki sifat mahabbah (cinta kepada Allah).
Orang yang berusaha mencintai Allah akan merasakan manisnya iman, sebagaimana hadits Rasulullah Saw.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Dari Nabi Saw bersabda: tiga perkara yang dengannya seseorang akan merasakan manisnya iman: (1) seseorang yang mencintai Allah dan RasulNya dan tidak ada yang melebihi cinta kepada keduanya; (2) tidak mencintai seseorang/sesuatu kecuali atas dasar cinta kepada Allah; (3) seseorang yang benci kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci jika dilemparkan ke neraka (Hr. Bukhari dan Muslim)

Karakteristik yang kedua adalah mereka berkasih sayang dengan sesama mukmin dan keras terhadap musuh-musuh mereka yang kafir (Yahudi dan Nasrani). Karakter ini semakna dengan ayat:
(Keras terhadap orang-orang kafir dan berkasih sayang dengan sesama mereka (Qs. Al-Fath: 29)).

Karekteristik ketiga adalah berjuang di jalan Allah yaitu jalan kebenaran dan kebaikan untuk memperoleh ridha Allah Swt. Sebaik-baiknya jihad adalah mengorbankankan jiwa dan harta untuk memerangi musuh-musuh kebenaran (al-haq). Itulah ciri nyata dari mukmin yang benar dan lurus.

Ciri yang keempat adalah mereka tidak takut dengan celaan dari orang-orang munafik. Orang munafik yang lebih khawatir kepada hinaan dan celaan dari orang Yahudi dan Nasrani yang menjadi wali mereka, atau takut dimusuhi dan diperangi oleh Yahudi dan Nasrani. Orang-orang yang memiliki iman sempurna tidak pernah berharap balasan atau pujian dari manusia tetapi amal yang dilakukan didasarkan kepada kebenaran dan menjauhi sesuatu yang bathil karena jelas bathilnya.

Inilah di antara sifat-sifat utama yang dikaruniakan Allah kepada hamba-hamba yang Ia kehendaki dan menjauhkannya dari selain mereka. Itulah masyiah (ketentuan) yang Allah tetapkan. Allah yang maha memiliki berbagai keutamaan, Ia maha luas dengan rahmatNya dan maha mengetahui terhadap keadaan ciptaanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar