Sabtu, 13 Maret 2010

MEMAKNAI MUSIBAH DAN BENCANA
Oleh: Dr. Mohamad Erihadiana, M.Pd
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Qs. Al-Rum/30:41).
Perbuatan atau amal yang dilakukan manusia akan menimbulkan dua akibat. Akibat yang pertama akan menimpa pelakunya sendiri. Jika ia melakukan kebaikan maka ia akan mendapatkan kebaikan bagi dirinya baik berupa pahala, karunia, bahkan menghapus perbuatan yang buruk dan menolak bencana. Allah Swt berfirman:
…. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk (Qs. Hud/11: 114).
Sedangkan amal buruk yang berdampak pada pelakunya akan berbentuk menjadi tajasum al-‘amal (penjelmaan amal). Sifat pendendam, suka menyakiti orang lain, pemarah, sombong adalah sikap kebinatangan yang akan mewujudkan manusia menjadi seperti binatang. Tubuhnya manusia tapi sifatnya tak berbeda dengan hewan. Penjelmaan amal atau tajassum al-‘amal akan terlihat sangat jelas nanti pada saat kita berada di alam kubur, tatkala amal-amal kita akan memperlihatkan bentuknya menjadi makhluk yang buruk dan mengerikan jika amal buruk kita di dunia lebih banyak, atau makhluk yang indah dan menyenangkan jika amal kebaikan kita di dunia lebih banyak.
Selain berakibat kepada dirinya sendiri, amal-amal juga akan berdampak terhadap orang lain. Apabila kita membuang sampah di selokan hingga kemudian selokan mampet, maka menjadi sumber penyakit bagi semua orang dan ketika hujan semua rumah di sekitar kita akan kebanjiran, tetapi jika kita disiplin membersihkan selokan dan tidak membuang sampah sembarangan maka semua terselamatkan. Al-Quran menjelaskan bahwa akibat amal itu bukan hanya menimpa pelakunya tetapi juga orang-orang yang boleh jadi tidak bersalah. Firman Allah Swt. “Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.(al-Nahl/16: 112.
Orang yang berbuat dosa atau kejahatan di suatu negeri mungkin hanya sebagian kecil saja, tetapi akibatnya akan dirasakan oleh seluruh penduduk negeri. Oleh karena itu, bencana yang ditimpakan Allah Swt. di negeri kita khususnya, mungkin saja sebagai akibat adanya orang-orang yang sengaja bermaksiat atau berbuat dosa kepada Allah Swt. sehingga mendatangkan bencana yang tiada henti. Allah berfirman: “Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”(Qs al-Isra/17: 16)
Berbagai bencana alam baik tsunami, gempa bumi, longsor, banjir semua terjadi karena kuasa Allah. Hanya jangan lupa bahwa itu semua sangat mungkin terjadi karena pembangkangan manusia kepada Allah Swt. Jika kita mampu mengambil hikmah dari bencana tersebut, maka mudah-mudahan menjadi jalan agar kita kembali kepada kebenaran sehingga bencana tersebut tidak menjadi azab karena kita tak pernah mau sadar. Wallahu muwaffiq.